Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji hisogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Tidak ada metode yang paling baik atau pling tepat. Tipsnya adalah bahwa pengujian dengan metode grafik sering menimbulkan perbedaan persepsi di antara beberapa pengamat, sehingga penggunaan uji normalitas dengan uji statistik bebas dari keragu-raguan, meskipun tidak ada jaminan bahwa pengujian dengan uji statistik lebih bak dari pada pengujian dengan metode grafik.
Jika residual tidak normal tetapi dekat dengan nilai kritis (misalnya
signifikansi Kolmogorov Smirnov sebesar 0,049) maka dapat dicoba dengan metode
lain yang mungkin memberikan justifikasi normal. Tetapi jika jauh dari nilai
normal, maka dapat dilakukan beberapa langkah yaitu: melakukan transformasi
data, melakukan trimming data outliers atau menambah data observasi. Transformasi
dapat dilakukan ke dalam bentuk Logaritma natural, akar kuadrat, inverse, atau
bentuk yang lain tergantung dari bentuk kurva normalnya, apakah condong ke
kiri, ke kanan, mengumpul di tengah atau menyebar ke samping kanan dan kiri. Tujuan
dalam uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng ( bell sheped ). Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti
distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau
kekanan.
Prosedur
pengujian normalitas data :
1.Merumuskan
formula hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
2. Menentukan taraf nyata (a)
Untuk mendapatkan nilai chi-square tabel
dk = k – 3
dk = Derajat kebebasan
k = banyak kelas interval
3. Menentukan Nilai Uji Statistik
Keterangan :
Oi = frekuensi hasil pengamatan pada klasifikasi ke-i
Ei = Frekuensi yang diharapkan pada klasifikasi ke-i
4. Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis
5. Memberikan kesimpulan
Contoh :
Hasil pengumpulan
data mahasiswa yang mendapat nilai ujian kalkulus I, yang diambil secara acak
sebanyak 64. Dicatat dalam daftar distribusi frekuensi. Hasilnya sebagai
berikut :
jawab :
1.
Menentukan mean
3. Membuat daftar distribusi frekuensi yang diharapkan
(2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval
(3) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal
,dst untuk nilai Z-score lainnya
Catatan :
Tanda ( - ) menunjukkan luas Z pada sisi kiri
Tanda ( + ) menunjukkan luas Z pada sisi kanan
Tanda ( - ) menunjukkan luas Z pada sisi kiri
Tanda ( + ) menunjukkan luas Z pada sisi kanan
(4) Mencari
luas tiap kelas interval
Yaitu angka
baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga,
dst. Kecuali untuk angka pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada
baris berikutnya.
(5) Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei)
Dengan cara
mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n = 64)
Tabel frekuensi yang diharapkan dan pengamatan
4)
Merumuskan formulasi hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
5) Menentukan taraf nyata dan chi-kuadrat tabel
6)
Menentukan kriteria pengujian
7) Mencari
Chi-kuadrat hitung
Kesimpulan
Karena
chi-kuadrat hitung = 3,67 < 9,49 = chi-kuadrat, maka Ho gagal ditolak
Jadi, data
tersebut berdistribusi normal untuk taraf nyata 5%
0 comments:
Posting Komentar